GARA-GARA PACAR KENANGAN HILANG
Pada saat itu ada dua kawan yang
menjadi lawan. Siti gadis biasa dari keluarga sederhana yang memiliki sifat
suka menolong, tidak sombong, dan sopan. Dia mempunyai teman yang dia sayangi
namanya Lisa, dia anak orang kaya yang keluarganya memanjakan dia. Tetepi dia
tidak bangga atas kekayaan orang tuanya, menurut dia kasih sayanglah yang lebih
penting.
Mereka bersahabatan sejak di SMP,
dan sekarang mereka juga satu sekolah di SMA Negeri di Bandung. Siti mendapat
beasiswa di sekolahan itu, sedangkan Lisa yaitu anak pemilik Yayasan Sekolah.
Mereka seperti kakak dan adik, kemana selalu bersama dan prestasi mereka selalu
bersaing. Tapi mereka sangat sportif dan tidak mempermasalahkannya, kebersamaan
mereka sampai membuat orang-orang iri melihatnya. Raka anak kepala sekolah yang
sangat manja. Sehingga suatu ketika dia berencana untuk memisahkan mereka yang
dibantu oleh Kaka saudara kembarnya, agar mendekati mereka sehingga mereka
mengira Kaka menyukai mereka. Akhirnya Siti yang mengalah karena Kaka dan Lisa
juga serasi.
Setelah Lisa jadian dengan Kaka,
hubungan persahabatan Siti dan Lisa semakin renggang. Lisa lebih mementingkan
Kaka daripada Siti yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMP, belum lagi Lisa
telah dihasut Raka bahwa Siti mau bersahabatan dengan Lisa karena hanya
menginginkan kekayaan Lisa saja. Mendengar hasutan tersebut Lisa naik pitam dan
membenci Siti hingga terjadi perdebatan antara Lisa dan Siti.
Hingga pada suatu hari Lisa berniat
untuk menemui Siti tetapi dia melihat Kaka dan Raka yang membicarakan mereka
(Lisa dan Siti). Dia kaget karena dia mendengar bahwa merekalah yang
merencanakan kejadian tersebut, hingga Lisa langsung menghampirinya lalu
memutuskan Kaka dan langsung pergi ke kelas Siti. Tetapi dia tidak menemuinya
dan bertanya kepada teman Siti, ternyata sudah 3 hari Siti tidak masuk sekolah
karena masuk ke rumah sakit.
Hatinya
sangat sedih mendengar kalau Siti masuk ke rumah sakit, “Apabila Siti sakitnya
parah atau bagaimana ya...”
Akhirnya Lisa pergi ke rumah sakit
dan dia bertemu dengan ibunya, kelihatannya ibunya sangat sedih duduk di depan
ruang ICU. Tidak lama kemudian dokter keluar dari ruang ICU dan berkata, “Ibu
yang sabar dan jangan berhenti untuk mendo’akan anak ibu.” Ibu Siti semakin
sedih mendengar perkataan dokter, Lisa juga semakin lemas tubuhnya.
Lisa berkata, “Apakah yang terjadi
dengan Siti.”
Lisa sangat bersalah di dalam
hatinya dan air mata berjatuhan di pipinya. Setelah cukup tenang Ibunya Siti
bercerita kalau Siti sakit leukimia sejak 2 tahun yang lalu dan dia
menyembunyikan dari teman-temannya dan termasuk ibu sendiri. Mendengar
perkataan itu Lisa masuk ke kamar Siti dirawat. Setelah meminta maaf dan
menjelaskan semuanya, Siti berkata kalau dia sudah memaafkan Lisa sebelum
mengetahui rencana Kaka dan Raka. Tidak begitu lama Siti menutup matanya untuk
selama-lamanya. Lisa menangis sambil memeluk sahabatnya dan berkata, “Maafkan
atas semua perbuatanku.”
No comments:
Post a Comment