Friday, December 6, 2013

Cerpen, Sahabat Jadi Cinta



Cerpen, Sahabat Jadi Cinta 

Namaku Aqila biasa dipanggil Qila. Aku duduk dibangku kelas 2 SMA, Aku mempunyai seorang sahabat laki-laki bernama Alan. Alan adalah sahabatku sejak kelas 1 SMA, Aku dan dia berteman dekat sampai - sampai ada yang mengira bahwa kita berdua pacaran padahal kita berdua hanya sebatas teman. Dan Alan pun sudah punya pacar.

Hampir setiap hari aku dan Alan menghabiskan waktu bersama. Dari mulai bermain, belajar, bercanda, menemani Alan futsal, Les bimbel pun kita bareng. Kadang Alan suka lupa memberi kabar ke pacarnya karna saking asiknya bermain dengan ku. Aku sering bertanya kepada Alan "Lan, Kamu bosen gak sih main sama aku terus?" Alan menjawab "Bosen sih, hampir setiap hari yang aku liat muka kamu terus dan hampir setiap hari aku dengerin mulut kamu yang bawel itu." "ah, Alan rese ih, biar bawel gini juga banyak yang naksir tau." jawabku. "Ohyaa qil?" Alan tertawa dan mencubit pipiku.

Suatu hari sekolahku mengadakan acara LDKS di Bogor selama 2 hari 1 malam. Kebetulan Alan adalah anggota osis disekolah, jadi Alan ikut dalam acara tersebut. Karna Alan meminta aku untuk menemani dia, akhirnya aku ikut acara itu sebagai partisipan. Disana aku, Alan dan temanku yang lain melatih kepemimpinan dasar murid ajaran baru disekolah ku. Aku sangat senang sekali karna acaranya seru. Dan aku juga senang karna selama acara berlangsung banyak hal konyol yang aku lakukan berdua dengan Alan. Setelah acara LDKS itu selesai, kami kembali ke Jakarta.

Sesampainya aku dirumah, aku tidak berhenti senyum-senyum sendiri membayangkan hal-hal lucu yang aku lakukan berdua dengan Alan selama acara LDKS itu berlangsung. Entah apa yang aku rasakan, perasaan ku kepada Alan seketika berubah. Tetapi aku tidak ingin jujur kepada Alan tentang perasaanku ini, karna aku menganggap dia hanya sebagai sahabat tidak lebih.

Mentari pagi sudah mulai menampakkan dirinya. Tetapi aku belum juga tidur, mungkin aku terlalu asyik melamunkan hal yang tidak tau kenapa bisa aku lamunin. Hal ini udah bikin aku galau belakangan ini. Yap, apalagi kalau bukan jatuh cinta. Jatuh cinta udah ngebuat aku kayak orang bloon.

*kringg...* suara ponselku berbunyi, ternyata ada pesan masuk dari Alan. "Qil, aku putus dengan pacarku semalam ;(" aku tersentak kaget, segera aku balas pesan Alan. "Loh, kok bisa sih lan?" "Entahlah, dia gak mau ngasih tau apa alasan dia mutusin aku" Alan pun curhat panjang lebar masalah ini denganku. 

Besoknya, aku mengajak Alan hangout, aku coba menghibur Alan dengan tingkah laku ku yang konyol. Dan Alan pun tertawa. "Nah gitu dong lan kamu ketawa, kan aku seneng liat sahabat aku bahagia dan gak sedih lagi cuma gara gara diputusin pacarnya ;p" nyeletuk aku. "hahaha iya qil, makasih ya kamu udah bikin aku ketawa terus, kamu selalu ada disaat aku sedih ataupun senang" Alan spontan memelukku. "iya lan, santai aja dong meluknya" Aku dan Alan pun tertawa. Perasaan ku campur aduk saat Alan memelukku dengan erat. Tangan ku dingin, jantungku pun berdegup kencang. 

Sejak itulah aku semakin yakin kalau aku benar benar jatuh cinta kepada Alan. Aku sangat merasa nyaman jika aku sedang bersama Alan. Aku berharap kalau alan mempunyai perasaan yang sama kepadaku. Tetapi seketika terlintas dipikiranku kalau Alan masih meyimpan rasa kepada mantannya, dan mustahil untukku mempunyai hubungan yang lebih dari sahabat dengan Alan.

Liburan pun tibaaaa... aku dan Alan sebelumnya sudah menyusun rencana untuk liburan ke Bali. Tiket pesawat, hotel dan lain lain sudah disiapkan Ayahku. Dihari kedua liburan Aku dan Alan pun berangkat kebali. Sesampainya di Bali Aku dan Alan beristirahat di hotel yang sudah disiapkan oleh ayahku.

Selama 3 hari, aku dan Alan mengelilingi kota Bali dengan seorang pemandu wisata yang kebetulan teman Ayahku. Hari terakhir di Bali, Sore harinya aku menuju pantai di Bali. Pantainya sangat indah. Suasananya sangat tenang. Aku dan Alan duduk ditepi pantai sambil menikmati pemandangan yang ada.

"Qil..." "Iya lan, kenapa?" "Aku boleh nanya gak?" "Boleh, mau nanya apa van? tumben serius banget" Canda Aku. "Perasaan kamu ke aku sebenernya gimana sih?" tanya Alan kepadaku aku terkejut dan gugup menjawab pertanyaan itu. "Aku sayang sama kamu tapi sayang aku cuma sekedar sayang sama sahabat" aku melihat wajah Alan seperti sedikit kecewa kepadaku, "Qil, aku boleh jujur gak?" "Yaudah jujur aja van hahaha" "Sebenernya aku sayang sama kamu qil, sayang aku melebihi dari seorang sahabat. selama ini aku memendam semuanya qil..aku tau kamu juga punya perasaan yang sama kan sama aku?" aku pun terkejut, ternyata Alan selama ini menyimpan perasaan yang sama sepertiku. "Iya lan, aku emang sayang sama samu melebihi seorang sahabat dan aku selama ini juga memendamnya karna aku takut merusak persahabatan kita" 

Alan pun memeggang tanganku, "Qil, kamu mau gak kita lebih dari seorang sahabat? Do you want to be my girlfriend?;)" Aku gugup, kaget, bingung dan seneng. "Iya lan, Aku mau jadi pacar kamu. tapi janji ya, kalo kita putus kita tetep sahabat yah?" "Iya aqila aku janji" "Jadi sekarang kita pacaran nih?" "Menurut kamu?" "ya gitu deh! hahaha" 

Aku dan alan kembali ke hotel untuk istirahat, dikamar aku senyum senyum sendiri, senang dan masih gak nyangka kalau Alan bakalan nembak aku disini, di Bali dan tepatnya diPantai yang indah itu. Aku lupa kalau aku harus kembali ke Jakarta besok pagi,  Aku langsung  bersiap siap merapikan pakaianku sampai aku tertidur dikasur dengan berbantal koper.

Paginya, Alan mengetuk ngetuk pintu kamar ku. aku pun kaget dan terbangun. Aku langsung membukakan pintu Alan "Pagi Aqila...;) ih kamu baru bangun ya? masih ada beleknya tuh mata hahahah" "ihh alan, mulai deh resenya. udah masuk dulu, aku mau mandi sama siap siap. oke?" "Okedeh sayang" 

Aku dan Alan akhirnya kembali ke Jakarta. Hubungan ku dan alan semakin erat dan baik baik saja. Setiap hari aku habiskan waktuku berdua dengan Alan, seperti biasa waktu kita sahabatan tetapi Alan sedikit lebih romantis dari biasanya. "Lengkap rasanya hidupku, mempunyai seorang kekasih sekaligus sahabat. semoga kebahagiaan ini tidak bertahan sementara. I love you today, not tommorow and forever, cause forever is bullshit, Lan:)" kata ku sambil menatap foto Alan. 

No comments:

Post a Comment