Cerpen, Sahabat Jadi Cinta
Namaku
Aqila biasa dipanggil Qila. Aku duduk dibangku kelas 2 SMA, Aku mempunyai
seorang sahabat laki-laki bernama Alan. Alan adalah sahabatku sejak kelas 1
SMA, Aku dan dia berteman dekat sampai - sampai ada yang mengira bahwa kita
berdua pacaran padahal kita berdua hanya sebatas teman. Dan Alan pun sudah
punya pacar.
Hampir setiap hari aku
dan Alan menghabiskan waktu bersama. Dari mulai bermain, belajar, bercanda,
menemani Alan futsal, Les bimbel pun kita bareng. Kadang Alan suka lupa memberi
kabar ke pacarnya karna saking asiknya bermain dengan ku. Aku sering bertanya
kepada Alan "Lan, Kamu bosen gak sih main sama aku terus?" Alan
menjawab "Bosen sih, hampir setiap hari yang aku liat muka kamu terus dan
hampir setiap hari aku dengerin mulut kamu yang bawel itu." "ah, Alan
rese ih, biar bawel gini juga banyak yang naksir tau." jawabku.
"Ohyaa qil?" Alan tertawa dan mencubit pipiku.
Suatu hari sekolahku
mengadakan acara LDKS di Bogor selama 2 hari 1 malam. Kebetulan Alan adalah
anggota osis disekolah, jadi Alan ikut dalam acara tersebut. Karna Alan meminta
aku untuk menemani dia, akhirnya aku ikut acara itu sebagai partisipan. Disana
aku, Alan dan temanku yang lain melatih kepemimpinan dasar murid ajaran baru
disekolah ku. Aku sangat senang sekali karna acaranya seru. Dan aku juga senang
karna selama acara berlangsung banyak hal konyol yang aku lakukan berdua dengan
Alan. Setelah acara LDKS itu selesai, kami kembali ke Jakarta.
Sesampainya aku
dirumah, aku tidak berhenti senyum-senyum sendiri membayangkan hal-hal lucu
yang aku lakukan berdua dengan Alan selama acara LDKS itu berlangsung. Entah
apa yang aku rasakan, perasaan ku kepada Alan seketika berubah. Tetapi aku
tidak ingin jujur kepada Alan tentang perasaanku ini, karna aku menganggap dia
hanya sebagai sahabat tidak lebih.
Mentari
pagi sudah mulai menampakkan dirinya. Tetapi aku belum juga tidur, mungkin aku
terlalu asyik melamunkan hal yang tidak tau kenapa bisa aku lamunin. Hal ini
udah bikin aku galau belakangan ini. Yap, apalagi kalau bukan jatuh cinta.
Jatuh cinta udah ngebuat aku kayak orang bloon.
*kringg...* suara
ponselku berbunyi, ternyata ada pesan masuk dari Alan. "Qil, aku putus
dengan pacarku semalam ;(" aku tersentak kaget, segera aku balas pesan
Alan. "Loh, kok bisa sih lan?" "Entahlah, dia gak mau ngasih tau
apa alasan dia mutusin aku" Alan pun curhat panjang lebar masalah ini
denganku.
Besoknya, aku mengajak
Alan hangout, aku coba menghibur Alan dengan tingkah laku ku yang konyol. Dan
Alan pun tertawa. "Nah gitu dong lan kamu ketawa, kan aku seneng liat
sahabat aku bahagia dan gak sedih lagi cuma gara gara diputusin pacarnya
;p" nyeletuk aku. "hahaha iya qil, makasih ya kamu udah bikin aku
ketawa terus, kamu selalu ada disaat aku sedih ataupun senang" Alan
spontan memelukku. "iya lan, santai aja dong meluknya" Aku dan Alan
pun tertawa. Perasaan ku campur aduk saat Alan memelukku dengan erat. Tangan ku
dingin, jantungku pun berdegup kencang.
Sejak itulah aku
semakin yakin kalau aku benar benar jatuh cinta kepada Alan. Aku sangat merasa
nyaman jika aku sedang bersama Alan. Aku berharap kalau alan mempunyai perasaan
yang sama kepadaku. Tetapi seketika terlintas dipikiranku kalau Alan masih
meyimpan rasa kepada mantannya, dan mustahil untukku mempunyai hubungan yang
lebih dari sahabat dengan Alan.
Liburan pun tibaaaa...
aku dan Alan sebelumnya sudah menyusun rencana untuk liburan ke Bali. Tiket
pesawat, hotel dan lain lain sudah disiapkan Ayahku. Dihari kedua liburan Aku
dan Alan pun berangkat kebali. Sesampainya di Bali Aku dan Alan beristirahat di
hotel yang sudah disiapkan oleh ayahku.
Selama 3 hari, aku dan
Alan mengelilingi kota Bali dengan seorang pemandu wisata yang kebetulan teman
Ayahku. Hari terakhir di Bali, Sore harinya aku menuju pantai di Bali.
Pantainya sangat indah. Suasananya sangat tenang. Aku dan Alan duduk ditepi
pantai sambil menikmati pemandangan yang ada.
"Qil..."
"Iya lan, kenapa?" "Aku boleh nanya gak?" "Boleh, mau
nanya apa van? tumben serius banget" Canda Aku. "Perasaan kamu ke aku
sebenernya gimana sih?" tanya Alan kepadaku aku terkejut dan gugup menjawab
pertanyaan itu. "Aku sayang sama kamu tapi sayang aku cuma sekedar sayang
sama sahabat" aku melihat wajah Alan seperti sedikit kecewa kepadaku,
"Qil, aku boleh jujur gak?" "Yaudah jujur aja van hahaha"
"Sebenernya aku sayang sama kamu qil, sayang aku melebihi dari seorang
sahabat. selama ini aku memendam semuanya qil..aku tau kamu juga punya perasaan
yang sama kan sama aku?" aku pun terkejut, ternyata Alan selama ini
menyimpan perasaan yang sama sepertiku. "Iya lan, aku emang sayang sama
samu melebihi seorang sahabat dan aku selama ini juga memendamnya karna aku
takut merusak persahabatan kita"
Alan pun memeggang
tanganku, "Qil, kamu mau gak kita lebih dari seorang sahabat? Do you want
to be my girlfriend?;)" Aku gugup, kaget, bingung dan seneng. "Iya
lan, Aku mau jadi pacar kamu. tapi janji ya, kalo kita putus kita tetep sahabat
yah?" "Iya aqila aku janji" "Jadi sekarang kita pacaran
nih?" "Menurut kamu?" "ya gitu deh! hahaha"
Aku dan alan kembali ke
hotel untuk istirahat, dikamar aku senyum senyum sendiri, senang dan masih gak
nyangka kalau Alan bakalan nembak aku disini, di Bali dan tepatnya diPantai
yang indah itu. Aku lupa kalau aku harus kembali ke Jakarta besok pagi,
Aku langsung bersiap siap merapikan pakaianku sampai aku tertidur
dikasur dengan berbantal koper.
Paginya, Alan mengetuk
ngetuk pintu kamar ku. aku pun kaget dan terbangun. Aku langsung membukakan
pintu Alan "Pagi Aqila...;) ih kamu baru bangun ya? masih ada beleknya tuh
mata hahahah" "ihh alan, mulai deh resenya. udah masuk dulu, aku mau
mandi sama siap siap. oke?" "Okedeh sayang"
Aku dan Alan akhirnya
kembali ke Jakarta. Hubungan ku dan alan semakin erat dan baik baik saja.
Setiap hari aku habiskan waktuku berdua dengan Alan, seperti biasa waktu kita
sahabatan tetapi Alan sedikit lebih romantis dari biasanya. "Lengkap rasanya
hidupku, mempunyai seorang kekasih sekaligus sahabat. semoga kebahagiaan ini
tidak bertahan sementara. I love you today, not tommorow and forever, cause
forever is bullshit, Lan:)" kata ku sambil menatap foto Alan.
No comments:
Post a Comment